Menurut buku perkembangan karangan Elizabeth B. Hurlock edisi ke 6, perkembangan sosioemosi terjadi pada manusia bahkan sejak dalam kandungan. Khusus pada bayi, gejala awal perilaku emosional terlihat dari ketergantungan bayi terhadap stimulus. Dari stimulius tersebut, bayi menggolongkan emosi menjadi dua reaksi sederhana yang berhubungan dengan kesenangan (tersenyum) dan ketidaksenangan (menangis). Pola emosi umum pada bayi adalah:
1. Rasa takut
Rasa takut yang dialami bayi pada umumnya timbul karena jenis rangsangan tertentu, seperti gelap, suara keras, berada di tempat tinggi, dan merasa seorang diri. Hal ini yang menyebabkan bayi cenderung takut ketika bertemu orang baru.
2. Rasa marah
Bayi merasa marah ketika dirinya mengalami ketidaknyamanan fisik ringan dan adanya paksaan. Contoh: ketika bayi diharuskan mandi pada jam tertentu atau ketika bayi dipaksa berpakaian.
3. Rasa cemburu
Pada bayi rasa cemburu muncul apabila orang tua “seakan” mengurangi perhatiannya pada dirinya. Sebagai contoh ketika orang tua mengendong anak lain.
4. Rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu bayi lebih banyak ke lingkungan sekitar dan bagian tubuh manusia. Ini ditunjukkan dengan kegemarannya menunjuk obyek sekitar seperti mobil, burung, atau menunjuk bagian wajah orang.
5. Kegembiraan
Pada bayi reaksi ini timbul karena adanya keadaan fisik yang sehat. Emosi yang menyenangkan berkaitan pula dengan aktivitas bayi seperti mendekut, mengoceh, merangkak, belajar berjalan.
6. Kasih sayang
Anak-anak cenderung suka pada keramahan dan kehangatan sentuhan. Bila bayi terus menerus menatapkan mata, menyepakkan kaki, mengulurkan tangan, berusaha mengangkat tubuh, tersenyum, dan memalingkan leher mereka menandakan mereka bereaksi atas kasih sayang seseorang.
0 komentar:
Posting Komentar